1. Komunikasi lisan
dalam rapat
Di dalam setiap pertemuan atau rapat peserta harus mampu dan
menyadari posisinya didalam forum tersebut , karena jika peserta tidak
menyadari posisi peserta itu sendiri , terkadang peserta menjadi lupa diri
sehingga membuat rapt menjadi tidak kondusif karena pendapat dari peserta yang
tidak sesuai dengan posisi peserta itu sendiri dalam rapat atau forum , oleh
karena itu setiap peserta diharapkan :
·
Mampu berkomunikasi secara jujur, terbuka dan
bertanggung jawab
·
Mampu menjadi komunikator yang aktif namun tidak
memonopoli pembicaraan
·
Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat
responsif namun tidak emosional.
·
Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat
bijaksana dan adil namun tidak kehilangan pendirian.
·
Mampu mengendalikan diri
2. Komunikasi lisan
dalam wawancara
Wawancara
pada dasarnya adalah obrolan biasa, hanya saja dengan topik tertentu, dan ada
pihak yang lebih dominan bertanya (pewawancara) dan pihak lain dominan
menjawab, menjelaskan, atau memberi informasi (narasumber).Dalam wawancara,
pertanyaan dan jawaban yang diberikan dilakukan secara verbal. Biasanya
komunikasi ini dilakukan dikeadaan tatap muka, atau jika
terpaksa dapat juga dilakukan melalui telepon.
Hubungan dalam wawancara biasanya bersifat sementara, yaitu
berlangsung dalam jangka waktu tertentu dan kemudian diakhiri. Dalam
wanwancara, orang yang diwawancarai disebut dengan informan.
Pewawancara harus dapat menciptakan suasana akrab, sehingga
informan bisa memberikan keterangan yang kita inginkan dengan penuh
kerelaan
3. Komunikasi lisan
dalam bernegosiasi
Agar seorang komunikator dapat berkomunikasi lebih efektif
dan mengena sasaran dalam negosiasi bisnis supaya dapat menjadikan
negosiasi yang dilakukan oleh komunikator sesuaii dengan keinginan komunikator
itu sendiri . harus melakukan tahap-tahap seperti berikut ini:
1. Fact-finding
2. Planning
3. Penyampaian
4. Umpan balik
5. Evaluasi
Sumber :
esaunggul.ac.id
google.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar